Always Share and Build Forever

KABAR KELINCI DI INDONESIA

Langkah awal budidaya kelinci

Peluang Budidaya Kelinci: Antara Si Bodoh dan Si Cerdas

Orang bodoh  akan bilang, kelinci tidak layak digarap karena belum jelas pasar penjDSC00299ualannya. Sedangkan orang cerdas akan berkata “inilah lahan usaha baru yang menantang karena belum banyak orang menggarapnya sehingga kita tidak perlu repot bersaing dengan kompetitor.” Orang yang tak mau maju bilang, pasar kelinci sangat sulit. Karena itu kita tidak layak ternak dalam jumlah banyak.  Orang yang berpikir maju berkata, pasar kelinci justru mudah karena bisa dijual di kandang, tak perlu repot-repot membuka pasar. Lebih cerdas lagi kalau mau mengolah hasil panen untuk dendeng kelinci, bakso, sate, abon, atau kerupuk kulit kelinci. Pemasaran bisa dilakukan secara konvensional dengan menawarkan barang unik berkualitas tiada tanding. Harga jual mahal pun tidak masalah karena daging kelinci adalah daging ekseklusif.

Orang pesimistis bilang, masyarakat kita tidak suka daging kelinci. Orang optimistis berkata, “kelinci mimiliki daging paling berkualitas di antara hewan lain sehingga layak dijadikan konsumsi protein hewani. Adapun masalah psikologis seperti kurang nyaman memakan daging kelinci bisa disiasati dengan pengemasan yang baik agar pembeli tidak teringat oleh kelucuan kelinci.” Kandungan gizi yang baik akan menjadi isu promosi yang mendrongkrak penjualan karena akhir-akhir ini banyak daging hewan tidak sehat di pasar. Orang pengecut bilang, takut beternak kelinci karena kelinci gampang mati. Orang  cerdas dan berani bilang, resiko kematian menimpa setiap makhluk hidup. Masalah kelinci mati ada sebabnya, dan sebuah tantangan yang biasa bagi kita untuk mengatasinya. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak peternak yang sukses. Orang bodoh bilang, ternak kelinci membutuhkan banyak modal, antara lain kandang rumah, kandang baterai, peralatan dan obat-obatan sehingga akan menguras penghasilan. Orang cerdas berkata, tidak ada ternak yang tidak memakai modal. Modal besar sekalipun tidak masalah karena akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Orang cerdas akan mengambil peluang ternak atau bisnis kelinci sebagai potensi. Dengan inilah ia pasti serius menggali pengetahuan secara mendalam sehingga ia tidak salah melangkah. Apa langkah-langkah yang mesti dilakukan oleh orang cerdas dalam beternak?

Pertama, mengetahui secara luas dan mendalam tentang seluk-beluk kelinci. Dunia perkelincian tidak bisa dikenali cukup dengan satu dua bacaan, apalagi sekedar infomasi lewat telpon/sms seperti kebanyakan orang. Kita jangan sok praktis dengan bertanya sekali dua kali atau hanya melihat satu dua peternakan lantas berkata, “aku bisa menjalankan usaha.” Sikap sok tahu ini sebenarnya milik orang bodoh. Akan lebih baik jika mula-mula sebelum banyak bertanya kepada orang kita membaca buku kelinci secara lengkap, termasuk buku yang membicarakan bisnis dan pemasarannya. Kenapa demikian? sebab setiap orang pasti akan bertanya, kemana menjualnya? harganya berapa? dan seterusnya. Kebanyakan orang kita masih awam dalam hal ini. Supaya cerdas dan memperoleh ilmu secara cepat sebaiknya membaca buku panduan terlebih dulu. Ini lebih efektif dan murah dibanding banyak bertanya lewat telpon maupun datang jauh-jauh ke peternak.  Orang bodoh bilang, harga buku mahal, dan karena itu lebih suka menghabiskan pula atau plesiran dengan biaya tinggi. Sementara orang pinter bilang, harga buku murah karena dengan beberapa buku ia akan dapatkan ilmu pengetahuan yang luas.

Kedua, setelah membaca buku barulah kemudian studi lapangan datang langsung ke peternak, syukur langsung magang. Dengan bekal pengetahuan teori dari buku, kita akan bisa membenturkan antara teori dengan praktik. Harus disadari pula bahwa pengetahuan yang baik selalu memakai pendekatan antara teori dan praktik secara bersamaan. Buku memang tidak menjamin pengetahuan praktis sebab buku hanya memberikan pedoman. Ini kebanyakan buku-buku di Indonesia yang memang tipis-tipis. Karena itu tidak ada salahnya membeli buku dalam jumlah beberapa jenis sebagai studi perbandingan. Dari situlah nanti kita akan dibuat bingung karena perbedaan. tetapi percayalah ini hanyalah fase awal. Fase kedua adalah praktik dan konsultasi pada peternak handal yang bisa menjelaskan secara ilmiah. Jangan asal percaya kepada rumus yang tidak ilmiah. Tanyalah alasan-alasannya secara logis. Sama seperti pada buku, materi di dalamnya mesti kita uji apakah masuk akal atau tidak. Misalnya dalam hal kelinci boleh minum atau tidak. Apakah masuk akal makhluk hidup tidak boleh diberi air minum?  Dalam hal etika juga berlaku begitu. Apakah etis jika sebuah buku untuk orang Indonesia memperbolehkan pemotongan kelinci dengan cara memukul kepala atau memelintir leher? Kita orang timur, mestinya memakai budaya yang sesuai masyarakat kita. Akhirul kalam, buku juga harus kita kritisi.

Ketiga, teruslah belajar dan bekerja dengan giat. Tidak ada usaha tanpa resiko dan tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Bukan hanya di peternakan kelinci, melainkan di sektor usaha manapun. Semua harus diusahakan secara sungguh-sungguh agar potensi usaha yang baik tidak terbengkelai. (muzaki ahmad, peternak kelinci Probolinggo)

Tips Membuat Kandang Tepat dan Sehat

Jika kita hendak mengenal makhluk hidup yang paling pembersih di dunia, maka kelinci adalah wujudnya. Sistem pemeliharaan domestik mesti memperhatikan kebersihan. dan kebersihan mestinya bukan sekedar soal rajin membersihkan, melainkan lebih baik jika kandang itu sendiri sangat efektif membuang kotoran.

Hewan herbivora ini jika berak di alam bebas akan akan cepat-cepat meninggalkan kotorannya. Ia bukan seperti anjing atau babi yang cuek. Bukan pula seperti kucing yang bisa menguburkan kotorannya sendiri. Kelinci memilih menjauh karena hidungnya sangat peka dengan aroma busuk, dan karena itu ia memilih menjauh. Kalau pun saat berak kelinci menjilati kotorannya sendiri itu bukan sedang berak, melainkan sedang mengeluarkan caesotrophs, tinja hitam lembek penghasil protein tinggi.

Mengingat kelinci dalam sistem domestik (rumahan) tidak mengondisikan kelinci bisa meninggalkan kotoran, maka kandang harus dibuat nyaman. Berikut ini kaidah dasar kandang yang baik untuk kelinci di Indonesia.

  1. Kandang boleh dengan sistem bersusun. Tetapi pada prakteknya sistem susun untuk tujuan efektivitas ruangan ini sering menjadi boomerang. Dengan modal kandang kayu dan mentalitas kebersihan yang minim akhir-akhir ini kita lihat kotoran menumpuk di kandang. Banyak peternak yang menginginkan kebersihan, tetapi karena sulit membersihkan lalu kotoran pun menumpuk. Tak heran kalau banyak kelinci yang terkena kudis dan gampang terkena bakteri jahat saat udara lembab. Karena itu sebaiknya jangan membuat kandang bersusun. Sistem kandang bersusun sering kali menurunkan kotoran (feses dan urine) kelinci yang berada di atasnya ke kandang kelinci bawah, bahkan tak jarang masuk ke tempat pakan. Ini sangat berbahaya.
  2. Kandang lebar lebih baik untuk menghindari kelembaban dan kenyamanan kelinci. Jangan sering meniru kandang orang-orang kota atau penghobi yang miskin lahan sehingga menciptakan penjara buat kelinci dengan luas kandang yang sangat minim. Semakin luas semakin baik. Minimal 4x ukuran besar kelinci. Jangan paksa dengan logika curang manusia dengan alasan tidak punya lahan luas tetapi ingin memelihara banyak lantas memaksa kandang bersusun dan berdesak-desakan. Cepat atau lambat hal iini akan mencelakakan kelinci.
  3. Buat alas yang kuat dan tidak bergoyang karena injakan. Itu akan membuat tidak nyaman kelinci. Lebih fatal lagi jika sampai kejepit, bisa mengakibatkan patah kaki.
  4. Alas kandang sebaiknya bisa dicopot sehingga setiap pagi kita bisa mengganti dengan alas kandang lain. Dengan begitu kita bisa mencuci di luar kandang; lebih efektif mencuci dengan sabun dan bisa langsung dijemur. Ini adalah pola sehat yang harus dilakukan.
  5. Buat celah lubang pada dua alas di sudut belakang untuk tempat pipis dan berak. Dengan begitu kita bisa menghindari tumpukan kotoran. Ingat, jika kotoran menumpuk lewat sehari saja, belakang atau bakteri akan hidup berkembang di situ. Jika kuku kelinci terkena itu biasanya nanti penyakit kudis, bahkan jika tertelan akan mengakibatkan penyakit pencernaan yang gawat. Anak-anak kelinci sering menjadi korban dalam hal ini.
  6. Kandang tidak boleh berlubang besar sebab bisa dimasuki tikus. Jika tikus bisa masuk, celakalah anak-anak kelinci yang baru lahir itu. Kandang celah lebar hanya diperbolehkan manakala kita yakin tidak ada ancaman tikus. Jika anak kelinci Anda sampai dimakan tikus yakinlah bahwa diri pikiran Anda kalah cerdik dengan pikiran tikus.
  7. Tinggi kandang tidak boleh pendek sebab salahsatu kesehatan kelinci juga ditentukan oleh seringnya berdiri. Buatlah ruang yang tinggi untuk kelinci. Jika ukuran panjang kelinci mencapai 50 Cm, maka kita harus membuat tinggi kandang 60 cm.
  8. Jarak tinggi antara alas kandang dengan tanah usahakan minimal 40 Cm. Dengan begitu kelinci jauh dari kotoran.
  9. Buatlah ruangan kandang kelinci senyaman mungkin dengan sikulasi udara yang lancar. Kandang boleh berjajar, tetapi tidak boleh terlalu dekat dalam hal model hadap-hadapan. Pokoknya harus dibuat longgar selonggar-longgarnya. Ingat, penularan penyakit bisa disebabkan oleh sentuhan, udara dan debu.
  10. sinar matahari pagi antara jam 6-8 sangat penting bagi kesehatan kelinci. Buat sinar sehat matahari itu masuk untuk kelinci Anda.
  11. Saat membuat kandang jangan hanya berpikir kokoh dan bagus, tetapi juga harus melihat aspek tepat. Kita lihat banyak kandang bagus bahkan mewah, tetapi pada akhirnya tidak sehat.
  12. http://kelinci.wordpress.com/2010/03/16/beberapa-prinsip-kandang-kelinci/

Tips Memelihara Kelinci untuk Pemula

Quantcast

  1. Jangan membeli kelinci anakan di bawah umur 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci mudah mati karena kekebalan tubuhnya rentan.
  2. Kelinci di petshop atau pinggir jalan sering dikatakan umur 1 bulan, bahkan ada yang bilang 2 bulan. Kita tidak tahu betul akan hal itu sebab kita tidak menerima kalender kelahiran. Para pedagang sering berbohong dengan mengatakan kelinci umur 1 bulan, padahal kecil-kecil, biasanya baru umur 20-25 hari. Kalau 2 bulan saja tidak diperbolehkan dibeli, maka 1 bulan jelas lebih gawat.
  3. Kelinci di bawah umur 3 bulan sangat rawan dibawa pergi jauh melewati 100 km perjalanan.
  4. Jangan percaya kelinci tidak boleh dikasih air minum. Semua makhluk hidup butuh air minum, terlebih kelinci anakan yang baru saja dipisahkan dari induknya.
  5. Jangan percaya bahwa kelinci kebutuhan air minumnya cukup dari rumput. Itu kacau, sebab rumput layu kadar airnya sangat minim sementara kebutuhan untuk melancarkan pencernaan dengan air dan kebutuhan kencing sangat banyak. Air putih matang atau mentah sangat dibutuhkan kelinci.
  6. Kangkung bukan pakan terbaik. Setiap pohon berjenis berbambu berpotensi menyimpan gas. Jangan terkecoh pada kesukaan kelinci. Kelinci suka kangkung karena lapar dan tidak ada pakan lain. Kalau sudah lapar apapun jadi.
  7. Kangkung dan kubis menyimpan potensi gas yang tinggi dan mengakibatkan air kencing bau (amoniak).
  8. Jangan percaya bahwa musim hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal musim hujannya, tetapi kelembabab dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau bisa ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian.
  9. Pakan kelinci adalah rumput. Anak kelinci di bawah 3 bulan lebih cocok rumput ketimbang pelet. Pemberian pelet (atau pakan padat lain) seperti ampas tahu atau bekatul boleh tetapi hanya sedikit. Baru setelah umur 2,5 bulan boleh lebih banyak (sekitar 50 gram) sedang kelinci di atas 3 bulan bisa 100gram per hari. Kelinci anak lebih cocok rumput karena sistem pencernaannya masih labil. Kalau banyak pelet jadi berat, terlebih jika tidak diberi air minum.
  10. Penyebab kudis/budugen hanya satu sebab, yakni karena kandang jorok. Kuku kelinci yang sering menginjak kotoran biasanya menularkan penyakit kudis itu ke telinga. Solusi kebersihan sebagai syarat mutlak. Kaki/kuku kelinci perlu dibersihkan dengan air hangat supaya kuman/kutu pada mati. Kalau perlu dipotong kukunya biar lebih aman.
  11. Wortel (bersih) sangat baik bagi Kelinci Anakan maupun kelinci dewasa. Gizi wortel tinggi sehingga anakan kelinci pun sangat perlu memakan wortel. Hindari wortel kotor dan busuk sebab bisa jadi penyakit pencernaan.
  12. Jangan percaya bahwa kelinci anakan bisa dibawa pergi jauh. Itu akan membuat celaka sebab kelinci anakan di bawah 2 bulan masih sangat rawan stres. Stres mengakibatkan pencernaan terganggu, terlebih jika kurang air minum dan kurang serat (rumput).
  13. Jangan percaya air membuat kelinci mati. Itu teori bodoh. Bukan airnya yang membuat mati, melainkan karena penyakit. Penyakit kelinci yang ditimbulkan oleh bateri, protozoa atau kuman bisa muncul dari mana saja. Termasuk air. Pastikan air itu bersih. Kalau kena kotoran segera ganti yang bersih.
  14. Jangan percaya setiap jenis kelinci yang dijual umum itu keturunan ras murni. Kita tidak tahu soal kawin silang. Pada umur 1 bulan kelinci bisa jadi nampak murni, tetapi pada dewasa kelak jenisnya jadi aneh-aneh. Biasanya sudah terjadi perkawinan silang. Kalau mau dapat bibit yang baik sesuai keinginan mesti melihat induknya langsung.
  15. Jangan membawa kelinci di perjalanan dengan kardus sebab kardus menimbulkan panas dan sumpek. Banyak kejadian kelinci pada mati. Kalaupun hidup hanya beberapa hari selanjutnya mati karena pengaruh banyak hal, seperti stress dipisah dari induk, perjalanan jauh, dehidrasi (kekurangan air) atau stres karena kepadatan kelinci. http://kelinci.wordpress.com

Merawat Bulu Kelinci: Cukur, Mandi, atau Keduanya?

  1. Bagi pemilik hewan peliharan (kelinci, kucing, anjing, marmut, hamster, dll) pasti tidak asing lagi dengan istilah grooming. Istilah tersebut sering dimaknai sebagai perawatan untuk menjaga kesehatan dan mempercantik hewan piaraan mereka. Khusus untuk kelinci, ini sering dilakukan pada kelinci rambut panjang. Dalam merawat kelinci rambut panjang tentu memerlukan perhatian ekstra. Rambutnya yang indah perlu disisir minimal seminggu sekali. Hal ini dikarenakan apabila tidak dirawat dengan benar maka rambut kelinci akan cepat gimbal.
    Nha…cara merapikan dan merawat kelinci ada beberapa macam. Ada yang cukup dicukur dan ada yang memilih untuk memandikannya. Setahu saya, biasanya untuk cukur rambut dapat dilakukan setelah umur sapih (2 bulan). Untuk mendapatkan kualitas dan penampilan rambut yang bagus pencukuran dapat diulang hingga 3 kali sebelum masuk masa kawin (6 bulan). Lalu bagaimana dengan mandi? Ini juga bisa dilakukan, namun dengan hati-hati. hasilnya langsung dapat terlihat karena setelah mandi dapat dipastikan kelinci akan terlihat segar dan rapi. Beberapa pendapat yang saya tahu, khusus untuk mandi biasanya dilakukan untuk kelinci dewasa, khususnya menjelang lomba. Sebenarnya kelinci tidak terlalu suka dengan air, namun apabila dilatih dan dibiasakan kadang mereka dapat menikmatinya. Apalagi setelah keramas dan dirapikan.

    Silahkan saja bagi para pemilik kelinci untuk menentukan perawatan yang terbaik untuk kelinci-kelincinya. Semua dilakukan untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang prima.

Pertumbuhan Anak Kelinci

Pernah mengalami kelinci peliharaan kita melahirkan??

Info ini buat yang mempunyai pengalaman pertama kelinci melahirkan.

Bayi kelinci itu di lahirkan dengan keadaan fisik hampir sama seperti anak tikus. Untuk yang pertama kali melihat biasanya geli, tidak berani memegangnya. Selain itu mereka juga buta dan tuli sewaktu pertama kali di lahirkan.

Umur tujuh hari, bulu mereka mulai tumbuh, pola-pola warna mulai terlihat jelas.Memasuki sepuluh atau sebelas hari baru dapat melihat. Nah mereka mulai bisa belajar jalan dan kandang-kadang keluar dari kotaknya ketika umur 18 hari.

Ketika mulai keluar dari kotak, dan sudah bisa berjalan sendiri (walau masih geol-geol) mereka sudah mulai belajar makan sendiri (ikut memakan yang induknya makan).Dan mulai bisa mengikuti tingkah polah induknya.

Tapi kita harus berhati-hati, baby bunies yang baru belajar makan ini, alat pencernaannya belum begitu kuat, jadi pakan yang di berikan jangan terlalu banyak mengandung serat kasar.Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu pada induknya baik pada malam atau pagi hari.

Baby bunies dapat mulai di sapih setelah benar-benar mampu makan sendiri, biasanya pada umur 56 hari (8 minggu).

Mengingat angka kematian anak kelinci tinggi, maka kita harus lebih berhati-hati menjaga mereka.

Liat video dari you tu be yuks

Nah kalo yang ini sudah umur 8 hari, bulu halusnya sudah mulai keluar :)

Salam

Abang Rabbit

BUDIDAYA KELINCI MENGGUNAKAN PAKAN LIMBAH INDUSTRI PERTANIAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penampilan produksi dan feed cost per gain kelinci yang dibudidayakan menggunakan limbah industri pertanian. Materi penelitian yang digunakan adalah 21 ekor kelinci Vlaamse Reus betina yang berumur 4 bulan dengan rata-rata bobot badan awal 1.488,09 + 129,56 g (CV = 8,71%). Kelinci-kelinci tersebut diberi tiga perlakuan pakan mengikuti pola rancangan acak lengkap. Perlakuan pakan yang diterapkan yaitu T1 = rumput lapangan + ampas tahu, T2 = rumput lapangan + ampas tahu dan bekatul, dan T3 = rumput lapangan + bekatul dan konsentrat komersial. Pakan tersebut disusun secara isoprotein. Data konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH) dan konversi pakan yang diperoleh dianalisis ragam, sedangkan feed cost per gain dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan yang diberikan mempengaruhi konsumsi pakan (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi PBBH dan konversi pakan. Rata-rata konsumsi pakan perlakuan T1, T2 dan T3 berturut-turut 165,05; 157,53 dan 151,85 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan harian yang diperoleh adalah T1 = 31,93; T2 = 30,53 dan T3 = 33,95 g/ekor, sedangkan konversi pakan masing-masing 5,17 ; 5,16 dan 4,47 untuk T1, T2 dan T3. Feed cost per gain untuk masing-masing perlakuan sebesar Rp. 5.543,08/kg (T1), Rp. 6.911,63/kg (T2) dan Rp. 7.000,46/kg (T3). Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa limbah industri pertanian dapat digunakan sebagai pakan kelinci untuk menghasilkan produktivitas yang setara dengan konsentrat komersial dan menurunkan biaya pakan sebesar 20,82% sehingga cocok sebagai alternatif usaha dalam pemberdayaan petani miskin.

Kata kunci : Budidaya, kelinci, limbah industri pertanian

PENDAHULUAN

Sudah sejak lama (sekitar 20 tahun yang lalu), kelinci dipromosikan sebagai salah satu ternak alternatif untuk pemenuhan gizi (khususnya protein hewani) bagi ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak yang kekurangan gizi . Hal ini karena ternak kelinci dapat dijadikan alternatif sumber protein hewani yang bermutu tinggi, dagingnya berwarna putih dan mudah dicerna. Kelebihan kelinci sebagai penghasil daging adalah kualitas dagingnya baik, yaitu kadar proteinnya tinggi (20,10%), kadar lemak, cholesterol dan energinya rendah (Diwyanto et al., 1985), sedangkan menurut Ensminger et al. (1990), daging kelinci berwarna putih, kandungan proteinnya tinggi (25 %), rendah lemak (4%), dan kadar cholesterol daging juga rendah yaitu 1,39 g/kg (Rao et al. dalam Sartika , 1995).

Menurut Farrel dan Raharjo (1984), kelinci menjadi ternak pilihan karena pakannya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, maupun ternak industri yang intensif. Kelinci juga tumbuh dengan cepat, dan dapat mencapai bobot badan 2 kg atau lebih pada umur 8 minggu, dengan efisiensi penggunaan pakan yang baik pada ransum dengan jumlah hijauan yang tinggi..

Kombinasi antara modal kecil, jenis pakan yang mudah dan perkembangbiakannya yang cepat, menjadikan budidaya kelinci masih sangat relevan dan cocok sebagai alternatif usaha bagi petani miskin yang tidak memiliki lahan luas dan tidak mampu memelihara ternak besar. Di negara sedang berkembang, kelinci dapat diberi pakan hijauan yang dikombinasikan dengan limbah pertanian dan limbah hasil industri pertanian (Sitorus et al., 1982 dan Diwyanto et al., 1985). Limbah industri pertanian seperti ampas tahu dan bekatul dapat digunakan sebagai pakan konsentrat untuk kelinci dan banyak terdapat di lingkungan masyarakat Indonesia.

Ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pemeliharaan ternak. Keberhasilan usaha pemeliharaan ternak banyak ditentukan oleh pakan yang diberikan disamping faktor pemilihan bibit dan tata laksana pemeliharaan yang baik. Agar kelinci dapat berproduksi tinggi, maka perlu dipelihara secara intensif dengan pemberian pakan yang memenuhi syarat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut Ensminger et al. (1990), pakan kelinci dapat berupa hijauan, namun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, sehingga produksinya tidak akan maksimum, oleh karena itu dibutuhkan pakan konsentrat.

Kendala penggunaan konsentrat pabrik adalah harganya yang mahal sehingga memberatkan petani peternak, karena biaya pakan sekitar 70% dari total biaya produksi. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pangan untuk manusia, maka limbah industri hasil pertanian pun semakin banyak dan dapat menjadi alternatif penyediaan bahan pakan ternak yang potensial termasuk kelinci.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kelinci dengan pakan rumput lapangan dan berbagai konsentrat yang berasal dari limbah industri pertanian (ampas tahu dan bekatul) yang dibandingkan dengan penggunaan konsentrat pabrik. Selain itu, juga untuk mengetahui feed cost per gain kelinci dengan pakan tersebut sehingga dapat direkomendasikan alternatif usaha budidaya kelinci dengan pakan limbah industri pertanian bagi petani miskin.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang selama 16 minggu. Sebanyak 21 kelinci Vlaamse Reus betina umur 4 bulan dengan bobot badan awal 1.488,09+129,56 g (CV = 8,71%), digunakan dalam penelitian pola Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan ransum, yaitu T1 = rumput lapangan + ampas tahu, T2 = rumput lapangan + ampas tahu dan bekatul, dan T3 = rumput lapangan + bekatul dan konsentrat komersial. Bahan pakan tersebut disusun secara isoprotein sesuai dengan kebutuhan ternak kelinci menurut Cheeke et al.(1982). Kandungan nutrisi bahan pakan penelitian terdapat pada Tabel 1, sedangkan komposisi dan kandungan nutrisi pakan penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penelitian

Bahan Pakan BK Kandungan Nutrisi dalam 100% BK
Abu PK LK SK BETN
————————————- (%) —————————
Rumput lapangan 31,26 10,68 13,11 5,40 30,23 40,58
Konsentrat 78,93 6,86 25,94 8,26 4,71 54,23
Ampas tahu 10,14 4,53 22,23 2,55 29,77 40,92
Bekatul 83,05 46,23 9,67 6,78 26,88 40,44

Keterangan: BK = bahan kering, PK = protein kasar, LK = lemak kasar, SK = serat kasar dan BETN = bahan ekstrak tanpa nitrogen.

Tabel 2. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan Penelitian

Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan Perlakuan
T1 T2 T3
————————- (%) ———————
Komposisi Pakan
– Rumput lapangan 68,30 60,00 60,00
– Ampas tahu 31,70 33,95 0
– Bekatul 0 6,05 13,81
– Konsentrat komersial 0 0 26,20
Kandungan Nutrisi
– Bahan Kering 24,56 27,21 50,88
– Protein Kasar 16,00 16,00 16,00

Kandang yang digunakan untuk penelitian adalah kandang bertingkat sistem bateray yang terbuat dari bilah-bilah bambu dan sekat kandang dari kawat “strimen”. Ukuran petak kandang adalah panjang 70 cm, lebar 60 cm dan tinggi 60 cm. Kandang tersebut ditempatkan dengan ketinggian 80 cm dari tanah. Masing-masing petak kandang dilengkapi dengan tempat pakan rumput berbentuk V dari bilah-bilah bambu, tempat konsentrat dan air minum berbentuk mangkok dari tanah liat serta tempat garam dari bambu dengan ukuran panjang 20 cm dan diameter 3 cm. Di bawah petak kandang dipasang plastik untuk menampung sisa pakan yang tercecer.

Penelitian dibagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu tahap persiapan (2 minggu), adaptasi (2 minggu), pendahuluan (2 minggu) dan pengambilan data (10 minggu). Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah persiapan kandang, alat-alat penelitian, bahan pakan penelitian, dan pemberian obat cacing, obat coccidiosis, obat anti stres dan desinfektan pada kelinci. Pada tahap adaptasi, ternak diberi pakan yang akan dicobakan secara bertahap untuk membiasakan kelinci mengkonsumsi bahan pakan tersebut. Tahap pendahuluan dimulai dengan pengacakan kelinci terhadap penempatan dalam kandang dan perlakuan pakan penelitian. Pada akhir tahap pendahuluan dilakukan penimbangan bobot badan untuk mengetahui bobot badan awal kelinci penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengamatan adalah pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, penimbangan sisa pakan setiap hari dan penimbangan kelinci setiap 15 hari sekali untuk menyesuaikan kebutuhan pakannya. Pakan diberikan 3 kali sehari, yakni pukul 08.00 WIB sepertiga bagian konsentrat, pukul 11.00 WIB sepertiga bagian rumput lapangan, dan pukul 16.30 duapertiga bagian konsentrat dan rumput lapangan. Pemberian garam dan air minum secara ad libitum.

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan (BK dan PK), pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan dan feed cost per gain (FC/G). Konsumsi BK dihitung dengan menyelisihkan jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah pakan yang tersisa dikalikan kadar BK pakan tersebut. Konsumsi PK diketahui dengan mengalikan kadar PK pakan tersebut dengan konsumsi BK-nya. Pertambahan bobot badan harian dihitung dengan menyelisihkan bobot badan akhir dengan bobot badan awal dibagi lama waktu pengamatan. Konversi pakan dihitung berdasarkan jumlah BK yang dikonsumsi dibagi pertambahan bobot badan selama waktu pengamatan. Feed cost per gain dihitung dengan cara membagi jumlah biaya pakan yang dikonsumsi setiap hari dengan PBBH-nya.

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam, kecuali FC/G dengan analisis diskriptif. Perbedaan yang terjadi diuji dengan uji wilayah ganda Duncan (Steel dan Torrie, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data konsumsi pakan, PBBH dan konversi pakan disajikan pada Tabel 3. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan yang diberikan mempengaruhi konsumsi pakan (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi PBBH dan konversi pakan.

Tabel 3. Konsumsi Pakan, PBBH dan Konversi Pakan Kelinci Penelitian

Parameter T1 T2 T3
Konsumsi (g/ekor/hari)
– BK hijauan 56,86 59,79 111,91
– BK konsentrat 108,19 97,74 34,94
– BK total 165,05a 157,53b 151,85b
– PK total 18,92a 14,72b 14,18b
PBBH (g) 31,93a 30,53a 33,95a
Konversi Pakan 5,17a 5,16a 4,47a

Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05

Konsumsi Pakan

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi BK total kelinci yang mendapat pakan rumput lapangan dan ampas tahu (T1) lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan kelinci yang mendapat rumput lapangan, ampas tahu dan bekatul (T2) atau kelinci yang mendapat rumput lapangan, bekatul dan konsentrat (T3). Hal ini menunjukkan, bahwa ransum T1 lebih palatabel daripada ransum T2 dan T3. Selain itu, ransum T1 mengandung ampas tahu basah sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh kelinci dan dapat meningkatkan konsumsi BK total. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3, bahwa konsumsi konsentrat pada T1 (ampas tahu) lebih tinggi daripada T2 (ampas tahu dan bekatul) dan T3 (bekatul dan konsentrat komersial). Konsentrat komersial dengan bekatul bahkan tidak palatabel, yang ditunjukkan dengan konsumsi konsentrat yang paling rendah, dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Menurut Aritonang dan Silalahi (1992), palatabilitas pakan pada ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal (kebiasaan, umur dan selera). maupun faktor eksternal (sifat pakan yang diberikan dan kondisi lingkungan). Lebih lanjut dijelaskan bahwa palatabilitas berkaitan dengan bau, rasa, dan tekstur yang dapat mempengaruhi selera makan. Cassady et al. (1971) menjelaskan bahwa kelinci mempunyai kemampuan yang tinggi untuk membau dan merasakan pakan yang tersedia serta sangat selektif terhadap pakan yang disukai. Menurut Parakkasi (1999), faktor yang dapat mempengaruh konsumsi pakan pada ternak adalah tingkat palatabilitas ternak terhadap pakan yang diberikan dan sifat fisik bahan pakan tersebut.

Konsumsi PK total kelinci dengan ransum T1 lebih tinggi (P<0,05) daripada ransum T2 dan T3. Konsumsi PK total kelinci ini seiring dengan konsumsi BK totalnya. Semakin tinggi konsumsi BK total, maka semakin tinggi pula konsumsi PK totalnya.

Pertambahan Bobot Badan Harian

Pertambahan bobot badan harian kelinci tidak dipengaruhi oleh perlakuan pakan. Menurut Tillman et al. (1998), faktor pakan sangat menentukan pertumbuhan, bila kualitasnya baik dan diberikan dalam jumlah yang cukup, maka pertumbuhannya akan menjadi cepat, demikian pula sebaliknya. Pada penelitian ini, konsumsi BK dan PK total yang lebih tinggi pada T1 belum dapat memberikan PBBH yang lebih tinggi pula. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan SK ransum dengan konsentrat berupa ampas tahu pada T1 lebih tinggi (29,77%), dibandingkan dengan konsentrat berupa bekatul (26,88%) atau konsentrat pabrik (4,71%), sehingga konsentrat yang dikonsumsi tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan PBBHnya, tetapi banyak yang terbuang melalui feces. Sanford dan Woodgate (1981) menjelaskan bahwa apabila proporsi SK dalam ransum naik, maka daya cerna zat gizi pakan secara total turun. Dikemukakan oleh Cheeke (1987) bahwa kelinci memerlukan serat di dalam pakannya, bukan karena nilai gizinya, tetapi untuk mencegah enteritis. Rata-rata PBBH kelinci pada penelitian ini adalah 32,14 g.

Konversi Pakan

Konversi pakan hasil penelitian ini juga tidak dipengaruhi oleh perlakuan pakan. Hal ini berarti banyaknya pakan yang digunakan untuk meningkatkan per satuan PBBH kelinci relatif sama. Menurut Campbell dan Lasley (1985), konversi pakan dipengaruhi oleh kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan zat pakan untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan fungsi tubuh lain serta jenis pakan yang dikonsumsi. Meskipun konsumsi pakan pada penelitian ini dipengaruhi oleh perlakuan pakan (P<0,05), tetapi PBBH dan konversi pakannya tidak berbeda nyata (P>0,05). Hal ini kemungkinan karena kecernaan pakan yang dikonsumsi rendah sehingga ternak tidak mendapatkan cukup zat-zat pakan yang diperlukan untuk berproduksi yang lebih tinggi.

Pada Tabel 3 secara deskriptif terlihat ada kecenderungan pakan yang mengandung konsentrat pabrik mempunyai konversi pakan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini kemungkinan karena kadar SK ransum yang mengandung konsentrat pabrik lebih rendah sehingga ransum yang dikonsumsi lebih mudah dicerna dan lebih banyak zat pakan yang tersedia bagi ternak untuk berproduksi.

KHASIAT DAGING KELINCI SEBAGAI OBAT ASMA

KHASIAT DAGING KELINCI SEBAGAI OBAT ASMA

Label:

Selama ini kita mengenal secara tradisi bahwa kalong (kelelawar/codot) mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma. Bahkan ada pula yang menyatakan anak tikus bisa menyembuhkan. Banyak masalah dengan konsumsi kalong ini, mulai dari mempertanyakan kehalalannya, merasa jijik, ngeri sampai kesulitan dalam mendapatkan binatang malam ini. Kemunculan daging kelinci sebagai alternatif pengganti kalong cukup menggembirakan, mengingat kemudahan dan kelezatannya sudah mulai memasyarakat.
Sebelum jauh, mari kita mengenal lebih dekat dengan Asma.

DEFINISI
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan (sementara) karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan.

PENYEBAB
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
– kontraksi otot polos
– peningkatan pembentukan lendir
– perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

GEJALA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.

Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline.
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang.

Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
– gangguan proses penyembuhan luka
– terhambatnya pertumbuhan anak-anak
– hilangnya kalsium dari tulang
– perdarahan lambung
– katarak prematur
– peningkatan kadar gula darah
– penambahan berat badan
– kelaparan
– kelainan mental.

Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.

Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

PENGOBATAN UNTUK SERANGAN ASMA

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.

Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophylline (sejenis theophylline) melalui infus intravena.

Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).

Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
– pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
– pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
– pemeriksaan rontgen dada.

Seriusnya selesai…

Pemanfaatan daging Kalong/Codot maupun daging kelinci ditujukan untuk pengobatan secara jangka panjang, jadi harus dilakukan secara rutin.

Bagaimana memasak Kalong sebagai obat?
Cara pertama memasak hampir semua bagian tubuh kalong kecuali sayapnya. Sayap dan kaki kalong di buang. Memasak bisa dengan berbagai menu baik direbus, dicampur sayur atau digoreng. Ini pernah aku lihat di salah satu siaran TV.
Cara keedua. Dapatkan hati kalong, masak seperti kita memasak hati ayam, goreng dan kemudian tumis dengan bawang merah dan bawang putih, makanlah secara teratur.
Tempat-tempat mendapatkan kalong:
1. Desa Gayam Kecamatan Mojokerto Tupamadya, Kediri
2. Pasar Bringharjo Jgja
3. Daerah Bomo, Pacitan Jawa Timur

Secara tradisi, penggunaan herba sebagai obat asma juga sudah dikenal.
Resep herba tradisional untuk mengatasi saat asma datang yakni badan penderita digosok dengan kukuran jahe yang dicampur dengan minyak kayu putih. Bahan alami yang dapat dipakai menyembuhkan asma secara tunggal adalah pegagan atau kaki kuda atawa (Centella asiatica Urban). Caranya, ambil 12 lembar daun pegagan, setelah dicuci kemudian direbus dengan 300 cc air bersih hingga tinggal 200 cc.
Setelah dingin disaring, hasilnya diminum tiga kali sehari masing-masing dalam jumlah yang sama. Lakukan cara ini hingga sesak napas menjadi berkurang. Resep ini juga dapat dipakai menyembuhkan batuk biasa.
Penderita dibiasakan berjemur diri setiap pagi minimal selama 30 menit dan menghentikan kebiasaan merokok.

Daging Kelinci

Daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma.
Secara teknis, daging penghasil senyawa kitotefin ini berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma, yang terjadi lantaran alergi bisa dicegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin itu di dalam tubuh. Sebab daging tersebut merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh. Dan apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit, bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membentuk otot-otot polos saluran napas berkontraksi. Hasilnya, saluran napas menyempit hingga terjadi asma.
Yang perlu diperhatikan mungkin hanya masalah pengolahan daging sebelum dimakan. Sebab kalau sembarangan mengolah bisa mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin yang ada. Jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging ini, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius

http://askep-kesehatan.blogspot.com/2008/12/khasiat-daging-kelinci-sebagai-obat.html

Kelinci Dengan Berbagai Manfaat

Kelinci Dengan Berbagai Manfaat

By citijournal

Boleh dibilang, ini adalah salah satu makhluk yang diciptakan tuhan, jinak dan bulunyahalus. Kelinci namanya. Kelinci memiliki banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya dapat dijadikan obat dan dimasak dalam beranekaragam cara, yang terkenal sekarang tentunya sate kelinci.

Daging kelinci dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma, infeksi tenggorokan, liver, dan asam urat. Daging kelinci ternyata mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.

Senyawa kitotefin berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Daging yang mengadung senyawa tersebut yaitu daging kelinci membentuk antibodi pada tubuh. Antibodi ini melekat pada sel mastosit yang bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membuat otot-otot polos saluran nafas berkontraksi. Hasilnya saluran nafas menyempit hingga terjadi asma.

Daging kelinci adalah pengobatan jangka panjang, maka dari itu disarankan untuk mengkonsumsinya secara rutin. Jangan dikhawatirkan halal atau tidaknya, karena Majelis Ulama Indonesia menetapkan hukum makan kelinci dengan pertimbangan surat permintaan direktur urusan agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama RI dan surat Sekretaris Direktur Jenderal Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. Memakan daging kelinci hukumnya halal.

Selain daging, kotoran kelinci pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan biogas. Kotoran kelinci mengandung natrium yang tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sehingga sangat bagus sebagai pupuk organik bagi bunga-bunga dan buah-buahan. Air seni kelinci juga dapat digunakan sebagai penyubur tanaman. Kotoran kelinci sudah diusulkan sebagai biogas, namun tidak banyak yang memanfaatkannya, karena produk utama kotoran kelinci adalah pupuk.

Kelindi dari jenis bulu panjang seperti England Anggora dan Rex memberikan manfaat lain. Selain indah dipandang dan lembut, jenis ini memiliki bulu-bulu yang panjang, sehingga dapat dijadikan bahan wol. Bulu kelinci dapat juga dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas, dompet, boneka dan sebagainya. Kulit bulu ini menggantikan peran hewan langka seperti anjing laut dan beruang. Pasar kulit bulu kelinci mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika dan Asia.

Kelinci dapat juga dibudidayakan agar dapat diambil manfaatnya secara maksimal. Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan. Dalam pemeliharaan perlu diperhatikan tempat atau kandangnya yang kering agar kelinci tidak mudah pilek, pengontrolan penyakit, perawatan dan pemberian pakan. Apabila kelinci tiak diurus dengan benar, dapat muncul penyakit bisul, kudis, eksim, penyakit telinga, kulit kepala, mata dan pilek.

Jadi jagalah kelinci dengan benar agar tidak terkena serangan penyakit. Dengan begitu hasil panen dapat berkualitas dan maksimal.

Kelinci sebagai hewan peliharaan pun mempunyai manfaat, salah satunya adalah tanggungjawab. Dengan memelihara kelinci, otomatis kita mendapatkan tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Tugas-tugas seperti memberi pakan yang benar, membersihkan kelinci dan juga kandangnya.

Kelinci dapat juga menjadi teman yang dapat menghibur apalagi ketika stres. Sifat kelinci yang loyal pada sang majikan dan disiplin menjadi teman yang menyenangkan di rumah. Kelinci peliharaan pun dapat mengikuti berbagai kontes seperti balap lari, kontes foto maupun “kelinci idol” yang diselenggarakan di Bogor pada 22 April 2007 lalu. Tentu saja apabilan seluruh tanggung jawab dipenuhi dengan benar.

Arizani Belia Rizki

dikutip dari

Pemacakan

Umur kelinci siap kawin berbeda-beda tergantung jenisnya, rata-rata kelinci siap kawin pada umur 5-7 bulan, kelinci jantan siap dikawinkan pada umur 6-10 bulan sedangkan betina pada umur 4-9 bulan. Satu pejantan bisa mengawini puluhan betina, pengawinannya dilakukan secara bergilir. Setiap seminggu pejantan dipindahkan ke betina lain. 

Sebulan setelah sepasang kelinci dikawinkan baru akan diketahui bunting atau tidaknya. Cara mengetahui kebuntingan kelinci yaitu dengan cara meraba dibagian perut, apabila tidak ada benjolan, perkawinan diulang kembali.

Umur kebuntingan 29-35 hari dengan rata-rata 32 hari. Jumlah anak beragam tergantung jenisnya antara 6-12 ekor. Anak kelinci lahir dengan berat badan 30-80 gram. Induk merawat sendiri anaknya, tapi ada pula induk yang kurang perhatian terhadap anaknya. Hal ini dapat disebabkan karena asupan nutrisi yang kurang memadai, karena itulah ketika kelinci beranak harus diberi pakan yang cukup. Pellet dengan kualitas yang bagus dapat membantu memperbanyak air susu, dapat pula diselingi dengan sayuran.

Yang perlu diperhatikan, anak kelinci yang berumur kurang dari seminggu sangat rentan kondisinya, karena itulah perlu diperhatikan jangan sampai kena angin karena dapat menyebabkan masuk angin. Induk jangan diberi makanan yang banyak air seperti kangkung karena dapat menyebabkan diare. Disarankan anak menyusu induknya selama 4-6 minggu. Setelah 6 minggu anak kelinci dapat disapih. Kelinci betina masa produktifnya 1-3 tahun.

From:http://allaboutrabbits.wordpress.com/pemacakan/

Organ Pencernaan Kelinci 

Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna gula jenis lain sangat rendah. Karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci menjadi sangat sakit. Hal ini disebabkan karena gula dan zat-zat makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus halus kelinci akan menumpuk di cecum, dan memancing bertambahnya bakteri produsen racun yang menyebabkan banyak penyakit pada kelinci.

Kelinci dewasa menyerap protein (sampai 90%) di usus halus mereka, namun tergantung pada sumbernya. Protein dari alfalfa, sebagai contohnya, tidak dapat dicerna oleh kelinci. Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa (Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks bagi hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi 1992)


Skema Organ Pencernaan Kelinci
Sumber : www.hopperhome.com

Proses pencernaan dimulai di mulut, dimana makanan akan diremukkan oleh gigi. Ketika seekor kelinci makan, ia akan mengunyah kira-kira 300 kali dan mencampurkannya dengan liurnya. Ketika makanan sudah terasa halus, kelinci akan menelan makanan melewati kerongkongan dan makanan akan berpindah ke lambung, disana kontraksi otot akan meremas dan memutar makanan, memisahkan partikel-partikel dan mencampurkan mereka dengan cairan lambung. Namun fungsi utama lambung sendiri sebagai organ penyimpanan dan sterilisasi sebelum makanan dipindah ke usus halus.

Keterangan : Lambung kelinci terdiri dari dua bagian : bagian pertama dibatasi oleh lapisan yang tidak memiliki kelenjar cairan. Bagian kedua memiliki kelenjar yang mengeluarkan Hydrocloric Acid (HCl), enzim-enzim pencernaan, dan lendir.

Bagian penting dari pencernaan baru akan dimulai di usus halus, dimana asam lambung dineutralisir dan enzim-enzim dari hati dan pankreas dicampur dengan makanan. Enzim ini penting untuk mencerna dan menyerap karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Kemudian 90% fruktosa, protein, dan sari-sari makanan lain akan diserap, namun selulosa dan serat lain yang tidak dapat dicerna dengan baik (termasuk kulit pohon yang sering digerogoti kelinci maupun serat yang ada di pellet mereka) akan disingkirkan.

Mungkin anda berpikir, partikel yang besar akan tersangkut dalam organ pencernaan sedangkan yang kecil akan keluar dengan mudah? Tidak. Justru sebaliknya. Partikel-partikel tidak tercerna yang kecil-kecil serta jenis makanan lain yang terdeteksi sebagai tidak dapat dicerna, akan dikirim ke cecum untuk difermentasi, namun partikel besar akan dengan cepat dibuang ke usus besar dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk kotoran yang bundar-bundar.

Dalam cecum, bakteri akan mencerna selulosa, hampir semua jenis gula, sari-sari makanan dan protein berlebih yang tidak tercerna di usus halus. Setiap 3 sampai 8 jam cecum akan berkontraksi dan memaksa material yang ada di dalamnya untuk kembali ke usus besar, dimana sisa-sisa tersebut akan dilapisi oleh lendir, dan berpindah ke anus. Sisa-sisa ini akan menjadi kotoran yang berbentuk seperti anggur hitam kecil-kecil yang disebut “cecothropes” atau “cecal pills”. Untungnya, proses ini lebih sering terjadi dimalam hari. Kelinci biasanya akan memakan cecothropesnya kembali langsung dari anus untuk mencerna kembali sari-sari makanan yang tidak tercerna tadi dan menerima nutrisi yang lebih banyak. Meski terlihat sangat menjijikan, proses ini sangat penting bagi pencernaan kelinci dan menjaga agar kelincimu tetap sehat!

Sedangkan partikel-partikel besar dari serat yang tidak tercerna yang dibuang ke usus besar akan membentuk kotoran keras berbentuk bundar (fecal pills). Cecal pills berbentuk anggur dan sedikit basah karena terbentuk dari sisa-sisa makanan dan partikel serat kecil. Fecal pills berbentuk bulat dan keras karena terbentuk dari serat kasar dan dibuang secara melingkar. Maka, ketika fecal pills ini terlihat lembek (apalagi berair) hal itu dapat berarti terdapat kondisi tidak normal dalam pencernaan kelincimu.


Kiri : Cecal Pills
Kanan : Fecal Pills
Sumber : www.hopperhome.com

Kami diberitahu bahwa kelinci kami menderita “kelumpuhan kelinci tua” dan tidak ada yang bisa kami lakukan. Apakah ini benar? Apakah ini dan mengapa hal tersebut dapat terjadi? 

STROKE
Penyebab : Stroke biasanya tidak terjadi pada hewan peliharaan seperti pada manusia. Stroke disebabkan oleh penyumbatan aliran darah dalam pembuluh darah di otak atau ketika pembuluh darah rusak dan bocor ke sekitar jaringan otak. Kedua “Kecelakaan pembuluh” ini dapat menyebabkan jaringan otak mati yang ringan ataupun berat.

Tanda-tanda: Tanda-tandanya tergantung pada bagian mana kerusakan pada otak terjadi dan kerusakan dapat saja ringan seperti bagian wajah atau melemahnya otot gerak sampai kelumpuhan total pada salah satu atau kedua sisi tubuh bahkan kematian tiba-tiba. Kemungkinan terjadi stoke meningkat, baik pada hewan maupun manusia, seiring dengan berjalannya usia. Terkadang, hewan dapat terkena stoke selama prosedur operasi akibat penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.

Diagnosa: Sangat sulit untuk mendiagnosa stroke pada hewan tanpa adanya peralatan canggih yang (hanya) tersedia untuk manusia. Pada manusia, diagnosa stroke dapat dilakukan dengan satu atau lebih prosedur-prosedur ini; arteriography (pengamatan warna radiografis pada pembuluh darah otak), CT (computed tomography), MRI (magnetic resonance imaging). Pada hewan diagnosa stroke disarankan berdasarkan penelusuran sebab lain dari penyakit tersebut.

Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk stroke. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mendukung peliharaan kita dengan pemberian cairan, menyuapi makanan, dan obat-obatan penahan sakit jika perlu. Jika sang kelinci telah kehilangan kemampuan untuk mengontrol kebiasaan buang air nya, maka kita perlu menekan kantung kemihnya beberapa kali sehari dan menjaganya agar bersih dan kering. Akan memerlukan beberapa minggu sampai bulan supaya jaringan sarafnya sembuh dan biasanya ada beberapa tingkat dimana kondisi otak tidak dapat dikembalikan. Sebaiknya anda berkonsultasi tentang prognosis kelinci anda dengan dokter hewan dan memutuskan tindakan yang terbaik dan paling manusiawi untuk peliharaan anda.

INFEKSI BAKTERI
Penyebab: Terdapat banyak bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada kelinci termasuk Pasteurella multocida yang terkenal. Bakteri dapat masuk ke cairan yang menyelubungi otak dan saraf tulang belakang (cairan cerebrospinal) atau abses kecil dapat terbentuk di otak maupun saraf tulang belakang sendiri. Kedua kondisi ini jarang terjadi pada kelinci. Infeksi pada telinga bagian dalam lebih sering terjadi dan juga dapat mengarah pada lemahnya kaki belakang, tetapi juga sering dihubungkan dengan kepala yang miring. Kita akan membahas miringnya kepala pada kelinci pada pembahasan yang lain.

Tanda-tanda: Tanda-tanda infeksi pada sistem saraf pusat bergantung pada area yang terpengaruh dan seringnya infeksi. Tanda-tandanya dapat dilihat dari depresi, menurunnya napsu makan, demam tinggi, pingsan dan kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota gerak.

Diagnosa: Sering terjadi peningkatan jumlah sel darah putih yang terlihat pada penghitungan sel darah. Diagnosa lain yang membantu antara lain mengambil dan melihat contoh cairan cerebrospinal secara microscopis. Dalam kasus infeksi telinga bagian dalam, dapat terjadi perubahan yang terlihat dari x-ray bagian kepala (tetapi tidak selalu).

Pengobatan: Pengobatan infeksi bakteri baik di telinga bagian dalam ataupun sistem saraf pusat adalah antibiotik. Kelinci akan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit hewan termasuk penempatan kateter infus untuk memberikan cairan infus dan antibiotik. Prognosis untuk infeksi pada sistem saraf pusat sangatlah ketat. Sedangkan untuk infeksi di telinga bagian dalam lebih baik, tetapi pada kedua kasus dapat terjadi kerusakan saraf permanen yang akan mempengaruhi cara hidup normal kelinci. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jaringan saraf memerlukan waktu lama untuk sembuh dan dapat memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum tanda-tanda kesembuhan muncul.

NEOPLASIA (KANKER)
Penyebab: Selain dari tingginya kemungkinan kanker rahim pada kelinci betina yang berusia diatas dua tahun, neoplasia pada organ lain jarang sekali terjadi pada kelinci dibandingkan dengan spesies lain seperti manusia. Kanker yang paling umum dijumpai pada kelinci (selain kanker rahim yang telah disebutkan sebelumnya) adalah kanker getah bening. Kanker getah bening dapat berkembang di bagian tubuh manapun dan dalam usia berapapun. Kanker ini juga telah ditemukan di sumsum tulang belakang sehingga mengakibatkan kerusakan pada sumsum tulang belakang dan tulang disekitarnya. Kanker akut, seperti uterine adenocarcinoma, dapat menyebar dan tumbuh di tempat baru di tulang belakang. Kanker tulang juga pernah ditemukan pada tulang kaki kelinci yang menyebabkan lemahnya tulang kaki belakang.

Tanda-tanda: Tanda-tanda kanker dapat bervariasi tergantung pada jaringan yang terkena dan dapat muncul secara bertahap ataupun tiba-tiba.

Diagnosa: Diagnosa kanker sering diberikan berdasarkan x-ray dan kemudian dikonfirmasi melalui biopsi dari jaringan yang terkena. Kanker di jaringan otak atau sumsum tulang belakang lebih sulit dideteksi. Kanker pada tulang menyebabkan perubahan dramatis yang lebih mudah dideteksi.

Pengobatan: Kemoterapi dapat diterapkan jika sesuai dengan jenis kankernya. Pilihan lain antara lain terapi radiasi jika anda memiliki fasilitas tersebut di daerah anda (seringkali terdapat di sekolah dokter hewan). Jika kanker pada daerah ekstrimitas (kaki depan maupun belakang), ada kemungkinan untuk mengamputasi kaki kelinci, untuk menyelamatkan nyawanya. Corticosteroids terkadang dapat memperlambat pertumbuhan kanker dan dapat digunakan untuk memperpanjang usia untuk sementara.

PENYAKIT SISTEMIK:
Penyakit apapun pada kelinci yang menyebabkan ia merasa lemah dapat menyebabkan kelemahan kaki belakang dan dapat disalah artikan dengan penyakit saraf yang sebenarnya. Kelinci yang mengalami kurang darah (anemia) atau mempunyai penyakit jantung, misalnya, tidak akan memperoleh oksigen untuk otak mereka atau jaringan otot mereka dan dapat terlihat lemah dan goyah, terutama sehabis bermain. Kelinci dengan penyakit hati atau ginjal dapat memproduksi racun metabolic di darah mereka yang dapat mengganggu fungsi otak dan otot yang normal dan menyebabkan kelemahan kaki belakang. Kekurangan gizi atau pola makanan yang kurang seimbang juga dapat menyebabkan kelemahan kaki belakang. Sebagai contoh, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan muscular dystrophy dan ketidakmampuan untuk bergerak dengan baik. Penyakit apapun pada kelinci yang menyebabkan rasa sakit bila bergerak, juga dapat disalah artikan sebagai kelemahan kaki belakang. Sebagai contoh, pododermatitis (atau penyakit sendi, ketika telapak kaki menjadi lecet dan bernanah) menyebabkan rasa sakit ketika bergerak, karenanya kelinci akan berbaring berselonjor sepanjang hari di kandangnya dan terlihat tidak mampu bergerak. Kondisi Artritis pada susunan tulang belakang (yang telah kita bahas pada bagian pertama), panggul, lutut atau persendian dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk bergerak normal. Kelinci yang mengalami kelumpuhan usus baik secara mekanis dari hambatan ataupun secara psikologis dari penyakit atau pola makan yang kurang baik seringkali mengalami kelumpuhan karena rasa sakit akibat saluran usus yang terisi oleh gas dan benar-benar lemah karena gangguan pada keseimbangan elektrolit darah. Diagnosa mengenai salah satu dari penyakit ini bergantung pada kombinasi antara pemeriksaan fisik yang bagus, sejarah pemeriksaan yang baik, dan berbagai tes diagnosa. Pengobatannya, tentu saja, bergantung pada diagnosanya.

Encephalitozoonosis
Encephalitozoon cuniculi, suatu protozoa parasit, dapat menyebabkan penyakit otak (meningooencephalitis and microscopic cysts), dan dapat menyebabkan kelumpuhan di bagian tubuh manapun, karena setiap bagian tubuh dikontrol oleh suatu bagian spesifik pada otak (Lihat HRJ Vol. III No. 2 untuk deskripsi lengkap tentang penyakit ini). Biasanya terdapat tanda-tanda yang mendahului kepala terpuntir yang diakibatkan oleh E.cuniculi seperti tersandung, menyeret kaki, miring. Gejala-gejala ini mungkin dapat muncul dan kemudian menghilang beberapa minggu atau bulan sebelum kepala terpuntir. Pemeriksaan darah terhadap antibodi E. cuniculi dapat menyatakan apakah kelinci anda telah terjangkit atau tidak.

Cerebral larva migrans
Baylisascaris spp adalah cacing bundar yang hidup di usus luank atau sigung. Seekor kelinci dapat menerima telur cacing ini dengan memakan rerumputan, makanan atau bedding yang telah terkontaminasi oleh feses hewan-hewan ini. Larva cacing ini akan menetas dan berpindah ke otak, dimana mereka akan tumbuh dan berkembang dan menghancurkan jaringan otak. Tidak ada pengobatan untuk serangan ini. Ivermectin mungkin tidak dapat masuk ke otak dalam jumlah yang cukup untuk membunuh larvanya, namun dapat membunuh mereka sebelum mereka mencapai otak. 

sumber: artikel hrs

(sdikit berbagi artikel aja nih…kebetulan dapet dari forum tetangga.. )

Leave a comment